Analisis Dinamika Politik Pemilihan Wali Kota Makassar 2024

Analisis Dinamika Politik Pemilihan Wali Kota Makassar 2024
Analisis Dinamika Politik Pemilihan Wali Kota Makassar 2024

MAKASSAR, PEMBELANEWS.COM – Pemilihan Wali Kota Makassar pada November 2024 mendatang diprediksi akan menjadi salah satu ajang politik yang paling dinamis. Saat ini, baru dua pasangan calon yang telah memenuhi syarat jumlah kursi untuk bertarung dalam pemilihan ini. Namun, masih terbuka peluang bagi dua pasangan lainnya untuk turut serta, meskipun kemungkinan ini dinilai cukup tipis.

Dinamika Dukungan Partai

Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat menjadi kunci dalam proses perebutan dukungan partai. Kedua partai ini memiliki peran krusial dalam menentukan pasangan calon yang akan maju. Bagi pasangan calon yang belum memenuhi syarat jumlah kursi, kerja keras ekstra diperlukan untuk mengamankan dukungan.

Pasangan Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi dan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara telah memastikan dukungan yang cukup untuk mengikuti kontestasi Pilwali Makassar. Gabungan partai koalisi yang mengusung kedua pasangan ini telah melampaui syarat minimal 10 kursi untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebaliknya, pasangan Munafri Arifuddin (Appi)-Aliyah Mustika Ilham dan Adi Rasyid Ali-Amri Arsyid masih harus berjuang keras untuk mendapatkan dukungan partai. Perebutan rekomendasi dari Partai Demokrat menjadi kunci, mengingat kedua pasangan ini memiliki latar belakang sebagai kader partai tersebut. Namun, arah dukungan Partai Demokrat masih belum jelas, mengingat adanya perbedaan pilihan di antara kader partai.

Kemungkinan Konstelasi Empat Pasangan Calon

Apabila komposisi dukungan partai saat ini tidak mengalami perubahan signifikan, diperkirakan hanya akan ada tiga pasangan calon yang bertarung di Pilwali Makassar. Dalam skenario ini, salah satu dari pasangan Appi-Aliyah atau Adi-Amri Arsyid mungkin harus mundur dari bursa kontestasi.

Namun, kemungkinan terbentuknya empat pasangan calon tetap ada. Jika PAN yang memiliki tiga kursi bergabung dengan Appi-Aliyah, dan Partai Demokrat mendukung Amri-Adi, maka empat pasangan calon bisa tercipta. Meski begitu, PAN telah lebih dulu diklaim oleh pasangan Seto-Rezki, dan Partai Demokrat kemungkinan besar akan lebih condong ke Appi-Aliyah.

Pandangan Pengamat dan Kader Partai

Ketua Partai Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali, menegaskan bahwa partainya memiliki mekanisme dalam mengusung kandidat. Menurutnya, partai ini tidak akan sembarangan dalam memilih calon tanpa melalui proses penjaringan yang telah ditentukan. Hal ini menjadi tantangan bagi Aliyah yang diketahui tidak mengikuti penjaringan tersebut.

Di sisi lain, Sekretaris Partai Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir, optimistis bahwa Appi-Aliyah akan mampu mendapatkan dukungan yang cukup untuk bertarung di Pilwali Makassar. Menurutnya, Aliyah merupakan representasi dari Partai Demokrat sebagai legislator DPR RI, dan dengan modal ini, Appi-Aliyah diharapkan dapat bersaing secara maksimal.

Pengamat politik, Asratillah, dari Profetik Institute, melihat bahwa peluang Adi untuk mendapatkan dukungan dari Demokrat lebih besar dibandingkan Aliyah. Namun, Aliyah memiliki kekuatan elektoral yang cukup besar berkat pengaruh suaminya, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), yang pernah memimpin Makassar selama dua periode.

Prediksi dan Tantangan Kedepan

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Rizal Pauzi, memprediksi bahwa Pilwali Makassar akan diikuti oleh tiga hingga empat pasangan calon. Menurutnya, kontestasi politik akan lebih menarik jika hanya diikuti oleh tiga calon yang masing-masing merepresentasikan kekuatan politik di Kota Makassar. Rizal juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh setiap calon, seperti stigma negatif terhadap kepemimpinan perempuan yang mungkin dihadapi oleh Indira, serta tantangan politik yang dihadapi Aliyah jika IAS maju dalam Pilgub Sulsel.

Selain itu, Rizal juga mempertanyakan efektivitas mesin partai dalam memenangkan pasangan Amri-Adi. Menurutnya, pasangan ini perlu melakukan survei mendalam untuk mengukur potensi kemenangan mereka, mengingat hasil survei saat ini menunjukkan bahwa peluang mereka untuk memenangkan Pilwali Makassar masih rendah.

Kesimpulan

Pilwali Makassar 2024 diwarnai dengan dinamika politik yang kompleks dan persaingan ketat di antara pasangan calon. Keputusan final mengenai dukungan partai akan menjadi faktor penentu dalam membentuk konstelasi politik akhir. Dengan dukungan yang masih terus bergulir dan perubahan yang mungkin terjadi, pemilihan ini menjanjikan pertarungan yang menarik dan kompetitif di antara para kandidat. (Raksul)