Andi Kartini Ottong Yang Saya Kenal

Editor:Nurzaman Razaq

PEMBELANEWS.COM – Sebagai sosok perempuan yang lahir dari sebuah desa yang tenang dan bersahaja, Andi Kartini sosok perempuan kelahiran Sinjai, 20 Juli 1971 ini, bertumbuh dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati.

Di bawah langit yang membentang luas di atas hijaunya persawahan,  diiiringi semilir angin yang membelai padi yang menguning, Andi Kartini terus melangkah meraih prestasi gemilang dari desa ke kota metro Makassar hingga mencapai gelar sarjana pertanian di Unhas Makassar dan  strata Dua  jurusan Perencanaan dan Pengembangan wilayah dan kota Universitas 45 Makassar.

Dengan pengalaman politik yang digapai sebagai kader Partai Golkar hingga di pucuk pimpinan DPD II Partai Golkar Kabupaten Sinjai. Meskipun dunia politik yang digelutinya berbeda dari mimpinya, Andi Kartini tak pernah melupakan nilai-nilai luhur yang ditanamkan orang tua. Kesederhanaan, kerendahan hati, dan pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi pegangannya.

Tekad dan integritasnya yang tak tergoyahkan membawanya meraih kursi legislatif sebagai pimpinan DPRD selama dua periode. Kerja keras dan pengabdiannya berlanjut hingga pada periode 2018-2023, Andi Kartini terpilih menjadi Wakil Bupati Sinjai.

Mengenal Dan Mendengarkan

Prinsip hidup Andi Kartini yang  paling utama sebagai sosok perempuan inspiratis dan pengabdiannya terhadap masyarakat dan daerahnya adalah, mengembangkan kepekaan dasar manusianya, yaitu yang secara optimal dapat menyerap sebanyak mungkin informasi dan sumber manapun,untuk kemudian dijadikan bahan bagi tindakan-tindakanya kemudian.

Kemampuan dasar manusianya Andi Kartini, dianggap sebagai salah satu pondasi utama dalam membangun dan mengembangkan kepemimpinannya maupun sebagai tokoh perempuan yang penuh inspiratif.

Dia sejak lama dikenal sebagaososok perempuan yang idolakan banyak orang yang berilmu, berkarakter ahlakul karimah dan berjualitas, yang mampu membuat orang lain merasa “besar” dan “berkualitas”,ketika bertukar pikiran dengannya. Karena dia akan mendengar dengan aktifdan penuh perhatian dan senyuman yang khas. Tujuannya adalah, membantu lawan bicara menemukan jawaban, solusi,pengakuan dan apresiasi yang diperlukan.

Seni mendengarkan  juga bagi diri Andi Kartini dianggap sebagai bagian amat penting dan model kepemipinan yang melayani, yaitu kepemimpinan yang menurut banyak kalangan, disebut sebagai sebuah filosofi praktis yang berhubungan dengan etika dan kekuasaan,dimana dengan sadar, dia mendayagunakan otoritas dan jabatan yang disandangnya secara lahir dan batin.

Dalam sikap dan kepribadian yang suka mengulurkan bantuan terhadap sesama,, merupakan sikap yang dipuji dan diakui. Karena dengan sadar, dia selalu mengembangkkan kemampuannya untuk mendengarkan yang tidak banyak  orang memiliki kemampuan seperti itu.

Citra kepemimpinan yang bersahaja yang dimiliki, terlahir atas dasar kemanusiannya sendiri yang berbasis terpaan didikan orangtuanya.Dalam kehidupan kesehariannya, baik sebagai politisi, birokrat dan pecinta sosial kemasyarakatan dan keagamaan, ditemukan pada dirinya tiga tingkatan  kemampuan mendengarkan.

Pertama, senang mendengarkan secara harfiah.Karena dia mengakui bahwa manusia dianugerahiTuhan dua telinga dan hanya satu mulut, artinya, manusia diisnyaratkan untuk memang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

Kedua, mendengarkan dengan mata, yaitu kemampuan untuk menangkap apa yang diucapkan dari seseorang. Diketahui bahwa, dalam kehidupan saat ini begitu banyak hal yang tak dapat terungkap lewat kata-kata, melainkan hanya dalam tatapan mata dan bahasa tubuh. Hal ini yang dimiliki Andi Kartini  kemampuan membaca bahasa mata dan bahasa tubuh. Dan tidak semua pemimpin memiliki seperti itu.

Ketiga, mendengarkan dengan hati,, yang didasari dengan sentuhan “memberi tanpa diminta”. Dan ini dapat dilakukan orang jika memiliki kemampuan mendengarkan dengan hati.

Kita memang mendambakan tokoh seperti Andi Kartini Ottong, Sp.,M.Sp, yang dapat mendengarkan kita. Sebab seperti ungkapan seorang penulis,  Sinjai adalah daerah yang terlalu banyak stutement (pernyataan) untuk terlalu sedikit statesman (negarawan).- (pembelanews.com)