Jacob Ereste
LEBAK,PEMBELANEWS.COM – Pilihan genial dan terbaik adalah menggratiskan biaya pendidikan di semua tingkat seperti yang diungkapkan Presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto seperti yang ditaja You Tube TV One News, 23 Mei 2024. Dari pada melaksanakan program makan gratis yang bergizi sekalipun untuk rakyat.
Relevansinya erat terkait dengan hasrat jangka panjang bangsa Indonesia untuk membuka dan masuk dalam gerbang Indonesia Emas pada usia seabad kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045. Dan sekarang saatnya persiapan untuk membuka dan masuk dalam gerbang Indonesia Emas yang didambakan itu melalui generasi milenial hari ini yang harus tumbuh sehat, cerdas dan tangguh mengatasi perkembangan jaman dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi terbarukan yang terus melesat.
Karena itu tidak boleh ada satu kelompok atau elemen dari masyarakat yang tertinggal, semua harus bangkit dan dibangunkan guna berperan serta dalam persiapan membekali diri utamanya untuk generasi milenial yang lahir dalam 10 tahun terakhir sehingga pada usia produktif bisa maksimal di daya gunakan sebagai motor penggerak pembuka gerbang Indonesia Emas untuk kemudian masuk di dalam era Indonesia Emas itu tanpa gagap dan tidak kikuk, atau sekedar terpesona tiada pernah bisa berbuat apa-apa.
Sebab bisa segera dibayangkan pada era Indonesia Emas pada 20-an tahun ke depan, banyak hal pasti telah berubah. Mulai dari beragam jenis hambatan serta pernik melik tantangan yang muncul kemudian jelas akan terus berkembang paralel dengan peradaban yang ditandai oleh ilmi, pengetahuan dan teknologi mutakhir yang tidak mungkin dihindari.
Oleh sebab itu, segenap orientasi pendidikan hingga beragam bentuk pelatihan yang mengarah pada keterampilan kerja profesional akan semakin menjadi keharusan yang mutlak sifatnya. Namun begitu, agar tidak terjebak dalam model dan cara kerja robotik yang akan semakin diperkuat oleh dominasi artificial intelligence, idealnya manusia Indonesia untuk menyongsong peradaban dunia yang baru pada masa Indonesia Emas berkelindan dalam benturan pertarungan maupun gesekan peradaban dunia, patut membekali diri dengan kecerdasan spiritual yang akan selalu berbasis pada etika, moral dan akhlak kemuliaan manusia, agar tak tercerabut dari akar budaya bangsa Indonesia dengan kepribadian yang kukuh dan kuat, tetap bebas dan merdeka untuk mengaktualisasikan diri sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat luhur dengan nilai-nilai warisan masa silam yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Kearifan lokal suku bangsa Nusantara yang bersatu dalam Negara Republik Indonesia, dapat dimulai kembali perwujudannya lewat hasil bumi yang khas, seperti rempah-rempah, kerajinan (batik dan tenun) hingga kuliner yang bisa memberi nilai lebih — bukan hanya sebatas nilai ekonomi belaka — tetapi juga dapat menjadi kebanggaan dari beragam keunggulan yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Demikian juga keindahan serta keunikan alam berikut karya seni dan budaya dari masyarakat setempat, dapat dieksplorasi lebih menarik, sehingga dapat memberi nilai tambah dari bilik ekonomi maupun budaya bangsa, utamanya yang sarat dengan nilai-nilai yang sakral dan nuansa spiritual.
Semua nilai-nilai yang berdimensi religius ini, dapat ikut menjaga ruh dari kebangsaan yang harus tampil sebagai bagian dari kepribadian manusia Indonesia yang khas, tidak mengekor pada bangsa asing yang sedemikian agresif melakukan intervensi, aneksasi serta kolonisasi dengan langgam investasi yang menjebak dan telah memabukkan kita. Karena sikap mandiri dalam ekonomi pun artinya harus mandiri juga dalam bidang politik dan budaya.(*)
Lebak, 26 Mei 2024