Pentingnya Literasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa

Editor : Nurzaman Razaq

PEMBELANEWS.COM – . Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) seiring dengan perkembangan zaman saat ini, menuntut seseorang untuk cepat menangkap dan mempelajari Iptek, agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman

Salah satu upaya dalam menangkap dan mempelajari Iptek, yakni melalui Literasi yang merupakan  sebuah kemampuan seseorang dalam membaca dan memahami sebuah informasi.

Dengan Literasi, seseorang dan lebih dikhususkan kepada siswa-siswi pada setiap tingkatan, dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa bertujuan untuk (1) membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir; (2) meningkatkan daya ingat; (3) menambah kosa kata; (3) membantu meningkatkan daya fokus; serta (4) meningkatkan kemampuan verbal.

Dengan membiasakan diri dengan literasi, para siswa akan mendapatkan keuntungan salah satunya memiliki wawasan yang lebih luas. Wawasan yang luas akan membantu seseorang dalam menyelesaikan sebuah masalah dan membantu seseorang dalam menjalani kehidupan.

Masih Lemah

Dalam menyikapi pentingnya Literasi bagi siswa, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Iqbal Nadjamuddin, justru prihatin melihat kemampuan literasi siswa-siswi yang masih lemah.

Padahal menurutnya, kemampuan literasi dan numerasi adalah dua kompetensi penting yang wajib dimiliki siswa-siswi di era globalisasi. Namun wujud implementasinya seperti apa, masih dicari cara jitu dan program-program akselerasi peningkatan literasi dan numerasi di setiap sekolah.

Pernyataan menarik Andi Iqbal Nadjamuddin dilontarkan  saat menerima Tokoh Literasi Nasional yang juga Juru Bicara Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulsel, Bachtiar Adnan Kusuma, Jumat, 19 April 2024 lalu di Diknas Sulsel.

Pernyataan Andi Iqbal Nadjamuddin terkait masih lemahnya Literasi bagi siswa-siswi di Sulsel, disikapi Bachtiar Adnan Kusuma, dengan mengapresiasi yang punya keprihatinan, kepedulian dan selalu mencari solusi.Terutama mengembalikan kemampuan literasi siswa-siswi di Sulsel agar semakin berdaya.

Menurut Bachtiar, penulis buku 13 Langkah Menumbuhkan Kebiasaan Membaca dan buku Parenting Literasi ini, tidak sulit untuk meningkatkan indeks kemampuan literasi di setiap satuan pendidikan SMA dan SMK di Sulsel.

Caranya, menjadikan membaca dan menulis sebagai kebutuhan pokok setiap siswa-siswi, melibatkan total satuan keluarga, dan menjadikan literasi satu kesatuan yang kuat dengan kurikulum sekolah.

Kemudian, menempatkan literasi sebagai jalan hidup manusia modern Indonesia. “Termasuk merekrut para kepala sekolah yang memiliki kepedulian literasi sekolah yang tinggi,” tandasnya.

secara sosiologis dalam perspektif interaksi sosial, sebenarnya literasi dapat dimaknai sebagai sebuah upaya mengungkapkan tujuan membaca teks, bagaimana pembaca menafsirkan teks, bagaimana pembaca berkomunikasi dengan penulis dan bagaimana pembaca mengkomunikasikan apa yang mereka baca dengan orang lain, karena mereka mungkin perlu mendiskusikan isi teks

Menurut hasil survei internasional,  siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia memiliki kemampuan berliterasi berada pada tingkat yang paling bawah. Maka untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa, di sini perlu adanya peran guru untuk membangun siswa dalam budaya literasi.

Ada beberapa peran guru dalam gerakan literasi disekolah yaitu guru sebagai sebagai teladan, guru sebagai motivator, guru sebagai fasilitator dan kreator, menyediakan sarana dan prasarana, dan menyediakan reward dan punishment.

 Beberapa peran ini memastikan dapat meningkatkan budaya literasi dikalangan peserta didik. Tanpa adanya peran guru mustahil budaya literasi tertanam dalam diri peserta didik.(pembelanews.com)