SANTUN Terus Bergerak Secara Masif

Kampanye hitam tidak sesuai semangat demokrasi

Editor;Nurzaman Razaq

MAKASSAR,PEMBELANEWS.COM – Pergerakan safari politik yang digiatkan Pasangan Calon (Paslon) Hj.Nursanti dan Lukman H Arsal (SANTUN) dalam sebulan terakhir ini, semakin massif disambut oleh masyarakat simpati dan pendukungnya di sejumlah pelosok desa.

Publik selama ini menganggap, pergerakan yang digiatkan Paslon nomor urut 3 selama ini dianggap “silent”, diam dan senyap, dibanding dengan ketiga Paslon lainnya. Namun pergerakan seperti itu, menurut berbagai kalangan, justru membuahkan hasil yang tak disangka-sangka.

Pergerakan yang masifnya Paslon lain dengan memperlihatkan gencarnya bersoalisasi, memasang benner,baliho dan spanduk di segala penjuru, tidak menjadikan SANTUN ikut-ikutan.


“Kami juga punya strategi sendiri, yang bisa saja tidak akan mampu terbacakan oleh Paslon dan timnya,” tandas salah satu tim pemenangan SANTUN,Rabu (23/10/2024).

Meski begitu, pergerakan yang massif dan silent itu, justru kini disebarkan berita yang berbentuk fitnah, sertaselebaran terhadap pasangan yang didukung oleh PSN dan PBB,yang diduga berisi kampanye hitam SANTUN yang tentu menjadi isu yang cukup sensitif di tengah masa Pilkada yang semakin dekat.

Namun, Hj. Nursanti sendiri dengan tegas membantah tuduhan-tuduhan dan selebaran-selebaran  tersebut, menyatakan bahwa hal tersebut hanyalah fitnah yang bertujuan untuk menjatuhkannya di Pilkada Sinjai 2024.

Ia menegaskan bahwa partisipasinya dalam Pilkada ini didasarkan pada keyakinan dan mengikuti larangan yang dianut oleh agamanya.

“Itu Fitnah, saya mengikuti Pilkada Sinjai berdasarkan larangan Allah,” kata Hj Nursanti  kepada wartawan. Jumat, (18/10/2024) lalu.

Hindari Black Campaign

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi sekaligus pengamat politik Kunto Adi Wibowo menyarankan,agar tidak menggunakan instrumen black campaign (kampanye hitam) untuk menjatuhkan lawan politik pada persaingan calon karena tidak sesuai dengan semangat demokrasi.

Menurut Kunto,  etika politik harus tetap dijaga dalam perpolitikan, yaitu dengan cara tidak menggunakan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan politiknya. Karena Kunto berpandangan bahwa kampanye hitam sangat tidak seusai dengan semangat demokrasi.

“Karena black campaign akan merusak kemampuan pemilih untuk bisa melihat isu penting yang sebenarnya dan lebih fokus kepada isu-isu yang sebenarnya hanya diciptakan sementara untuk mengganggu reputasi seseorang,” kata Kunto..(pembelanews,com)