Pilgub Sulsel 2024: Danny Pomanto dalam Bayang-Bayang Koalisi

MAKASSAR, PEMBELANEWS.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung Danny Pomanto dan Azhar Arsyad sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024. Langkah ini menempatkan mereka untuk bersaing dengan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, sekaligus meredam wacana hadirnya kolom kosong di Pilgub tersebut.

Rekomendasi dan Dukungan Partai
Saat ini, Danny Pomanto telah mengantongi rekomendasi dari PKB yang menyatakan Azhar Arsyad sebagai calon wakilnya. Selain itu, Danny juga mendapatkan surat tugas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), meski belum menyertakan pasangan calon yang akan diusung. Dengan dukungan dari ketiga partai ini, Danny diperkirakan memiliki 22 kursi, melebihi syarat minimum 17 kursi untuk maju di Pilgub Sulsel.

Analisis Pengamat
Menurut Andi Luhur Prianto, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, langkah Danny Pomanto untuk maju di Pilgub Sulsel adalah langkah strategis yang mampu mencegah terjadinya kolom kosong akibat upaya borong partai oleh kubu Sudirman-Fatmawati. Ia menegaskan bahwa keberadaan figur lain yang kuat akan membuat Pilgub Sulsel lebih kompetitif dan memberikan pilihan alternatif bagi calon pemilih.

Namun, Luhur mengingatkan bahwa posisi Danny belum sepenuhnya aman. Tsunami politik yang terjadi pada detik-detik akhir pendaftaran bisa menggoyahkan dukungan partai yang sudah ada. Ia mengingatkan insiden politik di Pilgub Sulsel 2018, di mana dukungan partai dan pasangan calon berubah secara mendadak.

Pentingnya Koalisi Solid
Keberlanjutan koalisi antara PKB, PDIP, dan PPP menjadi kunci bagi keberhasilan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel. Rekomendasi dari PKB menegaskan bahwa Danny-Azhar harus bekerja keras dalam menyusun program kerja, membentuk tim pemenangan, dan merekrut saksi, sambil melibatkan struktur partai.

Danny sendiri optimistis bahwa PDIP dan PPP akan tetap solid dalam membangun koalisi untuk mendukungnya di Pilgub Sulsel. Ia menyatakan bahwa komunikasi dengan kedua partai tersebut sudah berlangsung dengan baik dan administrasi formal berupa format B1-KWK akan segera diselesaikan.

Pertemuan Penting dan Respons Senior Golkar
Setelah mendapatkan rekomendasi dari PKB, Danny Pomanto juga bertemu dengan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara dan Ketua PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan koalisi tetap solid dan menghindari munculnya kolom kosong di Pilgub Sulsel. Amir Uskara menegaskan bahwa PPP ingin memastikan demokrasi berjalan dengan baik di Sulsel.

Sementara itu, Adjip Padindang, politikus senior Partai Golkar yang juga menjabat sebagai senator Dewan Perwakilan Daerah, menentang wacana kolom kosong di Pilgub Sulsel. Ia menegaskan bahwa koalisi gemuk yang mengakibatkan kolom kosong akan mematikan proses demokrasi di daerah ini. Adjip juga mengkritik Partai Golkar jika mendukung figur eksternal dan mengabaikan kader internal partai.

Koalisi di Pilwali Makassar
Selain itu, di tingkat Pilwali Makassar, PKS dan Partai Demokrat juga menjajaki koalisi untuk mengusung pasangan Amri Arsyid dan Adi Rasyid Ali. Kedua partai ini masih membutuhkan satu kursi tambahan untuk memenuhi syarat minimal 10 kursi dukungan parlemen. Amri menyebutkan bahwa komunikasi dengan Hanura sedang dibangun untuk menambah dukungan kursi yang dibutuhkan.

Proses pencalonan Danny Pomanto dan Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel masih berada dalam tahap krusial. Meski telah mendapatkan rekomendasi dari PKB dan dukungan dari PPP serta PDIP, dinamika politik menjelang pendaftaran resmi tetap menjadi tantangan besar. Soliditas koalisi dan strategi yang matang menjadi kunci keberhasilan pasangan ini dalam kompetisi politik yang kian memanas di Sulawesi Selatan.(Raksul)