SINJAI,PEMBELANEWS.COM – Rembuk stunting, merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 202e4, juga menjadi amanat Pemerintah Kabupaten Sinjai terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2024 untuk pencegahandan penanganan stunting.
Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Desa Bahtiar Hamid, yang ditemui diruang kerjanya, Senin (01/07/2024), pasca pelaksanaan Rembuk Stunting yang dilaksanakan,Kamis (27/06/2024) di aula Kantor Desa Kanrung, Kecamatan Sinjai Tengah,Kabupaten Sinjai.

Rembuk stunting desa, jelas Bahtiar Hamis, bersifat terpusat dan diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat. Dimana diketahui bersama, permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini mempengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, lanjutnya, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,..

Pada acara rembuk stunting, bertindak sebagai nara sumbernya, Kepala PKM Lappadata,Mardiah Skm, yang memaparkan berbagai upaya pencegahan stunting dan langkah solusi yang patut dilakukan pemerntah desa untuk mengatasi persoalan stunting tersebut, yang dikatian dengan adanya komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs 2030.
Menurut Bahtiar Hamid, kegiatan rembug stunting dirangkai dengan rapat Musdes pembentukan tim penyusun RKPDes 2025, dengan menghadirkan, Camat Sinjai tengah, Andi Syahrul Paesa, Kepala Desa Kanrung, Muh.Amir Abdullah, Unsur BPD Kanrung, unsur Tim PKK Desa Kanrung, Kepala Dusun se Desa Kanrung, Kepala PKM Lappadata, Mardiah,Skm, Kepala Pustu Kanrung,Ketua LPM DesaKanrung,Ketua Karang Taruna Kanrung,Kader Posyandu dan Posbindu Kanrung, Tenaga Ahli Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa, dan berbagai unsur masyarakat Desa Kanrung.(Pblnews/Man)
(Man)