Mengenal Dan Mendengarkan
SINJAI,PEMBELANEWS.COM – Seorang kepala daerah sepatutnya mengembangkan kepekaan dasar manusiawinya, yaitu secara optimal dapat menyerap aspirasi masyarakatnya, yang kemudian dijadikan bahan untuk ditindaklanjuti.
Kepala daerah dapat dibilang berkualitas, adalah sosok yang mampu membuat masyarakat merasa “puas” dengan apa yang diaspirasikan, karena dirinya patut mendengar dengan serius, memahami dan mencermati, lalu ditindaklanjuti secara nyata.
Selain kemampuan mendengarkan, kepala daerah patut memiliki kemampuan mengenal. Karena seorang kepala daerah seyogyanya tidak didominasi untuk dikenal atau terkenal di tengah masyarakat yang dipimpinnya.
Dengan kemampuan mengenal, tentunya secara naluriah dapat memahami persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakatnya. Pada hekaketanya, kepemimpinan adalah faktor utama dalam setiap proses perubahan.
Maka, Dengarlah…
Aksi demontrasi di depan Kantor Bupati Sinjai yang di suarakan kader Himpunan Mahasiswa Islam )HMI) Cabang Sinjai, dan komunitas perhimpunan masyarakat lainnnya, adalah salah satu persoalan dari sekian banyak persoalan yang diminta dituntaskan khususnya di 100 hari kerja sang kepala daerah.
Dari aspirasi yang dituntut itu, maka dengarlah sang kepala daerah, setidaknya tidak dinilai Lambannya kepala daerah merespon aspirasi masyarakatnya. Aspirasi masyarakat yang lamban dan atau diabaikan adalah masalah serius yang dapat mengganggu kinerja pemerintahan dan kepercayaan masyarakat.
Saudara dipilih, saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat. Saudara harus membela kepentingan rakyat, saudara harus menjaga kepentingan rakyat kita, saudara harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita.
Itulah sebagian dari pidato Presiden Prabowo Subianto saat melantik kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, 85 wakil wali kota dengan total 961 kepala daerah dari 481 daerah pada 20 Februari 2025. Pesan utama pidato kali ini masih sama dengan pidato Presiden sebelumnya, yaitu “membela dan menjaga kepentingan rakyat”.
Kehadiran kepala daerah baru ini tentu membawa harapan baru akan meningkatnya pelayanan pemerintahan bagi sebagian besar rakyat di masing-masing daerah.
Sebagai upaya untuk menjaga ritme dan menyelaraskan laju pembangunan daerah dengan program-program pemerintah pusat, para kepala daerah itu juga langsung digembleng di Magelang dalam event yang disebut retret seperti yang pernah dilakukan oleh para Menteri Kabinet Merah Putih.
Kepala daerah baru dengan semangat dan program-program barunya itu akan bermakna bagi publik yang telah memberikan mandat apabila dapat mengatasi masalah-masalah utama pelayanan publik yang dirasakan.
Kecenderungan umum masalah pelayanan publik di Sinjai mencakup tiga hal, yaitu infrastruktur khususnya jalan/sarana transportasi, lapangan pekerjaan, dan harga kebutuhan pokok
Betapa pentingnya masalah-masalah itu untuk segera diatasi atau menjadi program prioritas kepala daerah selama lima tahun menjabat.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik, dua hal yang menurut publik mesti dilakukan pemerintah daerah Sinjai adalah perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik dan kecepatan dalam merespons pengaduan masyarakat. Dua aspirasi ini menempati urutan teratas (sekitar 60 persen) sebagai solusi peningkatan kualitas pelayanan publik.(bersambung)