MAKASSAR,PEMBELANEWS.COM – Pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, usai digelar Rabu (27/11/2024).
Pasca Pilkada 2024, tentunya masyarakat diharapkan untuk beraktifitas seperti biasanya. Sebagai umat muslim senantiasa tetap memperhatikan konsep bersyukur dan bersabar serta menjalin persatuan dan persaudaraan.
Apapun hasilnya, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak ikut-ikutan terprovokasi atas kemungkinan timbulnya kericuhan di balik rekapitulasi perhitungan suara. Mengingat sudah ada jalur yang disediakan pihak Bawaslu dan KPU. Masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya .
Dua konsep yang harus diperhatikan, bersyukur dan bersabar dalam menanggapi hasil pilkada. Bersyukur, yaitu ketika menang untuk tidak terlalu beruforia yang berlebih-lebihan.
Uforia yang berlebihan keterkaitannya dengan berfoya-foya yang tentunya dilarang didalam agama. Oleh karena itu harus menjaga sikap dan bersyukur dengan terus berzikir dan memperbanyak ibadah.
Sementara bagi kontestan yang kalah untuk bersabar dan diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang inkonstitusional. Dalam ilmu fikih melakukan hal-hal yang anarkis, seperti ujaran kebencian dan lain sebagainya.
Pilkada Serentaj 2024 yang usai digelar ini, setidaknya menjadi momen untuk membangun komunikasi antar kubu yang berlawanan, kemudian merajut kembali hubungan persaudaraan sesama anak bangsa.
Meskipun menampilkan berbagai pasangan calon yang berbeda, punya tujuan yang sama, yaitu untuk membangun bangsa secara umum dan daerah secara khusus menuju visi negara maju Indonesia Emas 2045.
Pasca-Pilkada 2024 adalah momen untuk berpikir jernih, dan membangun kembali komunikasi dan persaudaraan, bukan memperkeruh suasana. Perbedaan sikap politik yang muncul selama kampanye harus ditempatkan sebagai bagian dari berdemokrasi, artinya setiap orang wajib menghormati sikap dan pilihan masing-masing.
“Siapa pun yang terpilih, adalah pemimpin untuk semua, bukan hanya bagi pemilihnya.(pembelanews.com)
