Editor:Abrar Mattalioe
WAJO,PEMBELANEWS.COM – Perhelatan politik Pilkada Serenak 2024 di Wajo memasuki babak selanjutnya, dengan hasil nomor urut pasangan calon masing-masing.
Dr.H.Amran Mahmud,,S.Sos.,M.Si, lahir di Wajo, 11 April 1970), salah satu Calon Bupati Wajo di Pilkada Wajo 2024 dengan menggandeng H.Amran,SE, putra kelahiran, Tobulelle,17 April 1965.
Amran Mahmud, adalah politisi asal Wajo. Pernah menjabat sebagai Bupati Wajo periode 2019–2024 dan Wakil Bupati Wajo periode 2009–2014.
Dia merupakan seorang akademisi dan Politisi Parta Amanat Nasional (PAN) dan menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Wajo. sejak tahun 2005 sampai saat ini.
Amran Mahmud melewati masa kecilnya di kota kelahirannya, ia hidup bersama keluarga dalam suasana kesederhanaan. Bakat sosialnya muncul sejak usia dini dan bakatnya dalam organisasi sudah tertanam dalam pribadinya sejak ia duduk di sekolah dasar.
Amran Mahmud merupakan figur yang sederhana, dalam melakukan manuver – manuver politiknya ia selalu mengedepankan politik santun dan bersahaja.
Perjalanan karier politik Amran Mahmud diawali dengan bergabung ke Partai Amant nasional pada tahun 2003, ia kemudian terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Wajo pada Pemilihan Umum tahun 2004 dengan masa bhakti 2004-2009 Pada Pemilikada Wajo 2009, Andi Burhanuddin Unru (alm) menggandeng Amran Mahmud untuk ikut bertarung dalam pesta demokrasi rakyat Wajo dan pasangan ini berhasil menang dengan selisih suara yang cukup banyak dari beberapa pesaingnya.
Refleksi Kepemimpinan Duo Amran
Dengan kepiwaian tangan dingin Duo Amran telah berhasil melakukan berbagai pembangunan di Bumi Lamaddukelleng.
Sejak dilantik 15 Februari 2019 lalu, Amran Mahmud dan Amran kansung tancap gas full dengan menjabarkan deretan program kerja nyatanya. Satu per satu janji politiknya dijabarkan dengan dituangkan dalam 25 program itu.Dan hingga akhir masa jabatannya, dou Amran berhasil dengan baik..
Dari sekian program andalannya, satu diantaranya yang terbilang sukses yakni dengan menciptakan 10.000 wirausaha baru. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Wajo, saat itu sudah ada 10.200 wirausaha baru sejak 2019 hingga akhir 2022 lalu. Dan Tentuna di tahun-tahun beriutnya semakin meningkatkan wirausaha-wirausaha baru. Hal itu berarti, jumlahnya sudah melampaui dari yang ditargetkan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kota Sutera tertinggi ketiga di Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni 6,77 persen pada 2021 lalu sekaligus berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel dan nasional.
Angka ini meningkat drastis setelah terpuruk pada 2020, yaitu berada di -1,77 persen karena hantaman pandemi Covid-19 yang melanda secara global.
Selain itu, Pemerintahannya intens melakukan pendampingan ke pelaku UMKM, baik yang sudah lama maupun baru. Terus mengupayakan bantuan, baik bersumber dari APBD maupun APBN. Termasuk bantuan ke tenaga kerja mandiri melalui kelompok usaha.
Duet yang menggunakan akronim PAMMASE (Pasangan Amran Mahmud-Amran SE), juga berhasil mengantarkan Wajo menjadi langganan penerima penghargaan nasional maupun provinsi.
Begitu pun, sektor lainnya, seperti pertanian, peternakan, perikanan juga mengalami peningkatan drastis. Seperti produksi padi, bahkan menghampiri 1 juta ton di akhir 2022. Tertinggi di Wajo selama ini. Termasuk populasi ternak sapi, terbanyak kedua di Sulsel.
Pemerintahah yang akuntabel, transparan juga nampak dari hasil penilaian pusat. Di antaranya reformasi birokrasi berjalan baik dan menjadi salah satu percontohan di Indonesia, serta mampu membawa Wajo meraih predikat opini WTP dari BPK tiga kali berturut-turut. Selama menahkodai Pemerintahan Kabupaten Wajo, Amran Mahmud terbilang sukses di segala sektor pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan,sosial kemasyarakatan dan keagamaan dan budaya di Bumi Madukelleng itu.
Upaya peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakatnya, menjadi skala prioritasnya seiring dengan usaha membuka lapangan usaha dan pekerjaan.
Selain peningkatan pembangunan inftastruktur sebagai akses produksi dan transportasi , tidak luput pula menjadi skala prioritas penuntasan angka kemiskinan, anak putus sekolah dengan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dengan berbagai langkah dan program kebijakan lainnya.
Sementara di bidang kesehatan pun, menjadi perhatian serius, termasuk di sekor pertanian,perkebunan, perikanan dan kehuatan serta ligkungan hidup, dengan pemberian bantuan dan permodalan bagi masyarakat yang bergerak di masing-masing sektor yang digelutinya.
Dan yang menariknya, pemanfaatan anggaran daerah dalam kurun lima tahun dikelola secara signifikan, transparansi dan akuntabel, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan daerah dan masyarakat.
Maka tak heran Indikator Kinerja Utama pemerintahannya meningkat secara signifikan dengan sejumlah penghargaan yang ditorehkan Amra Mahmud selama menahkodai Kabupaten Wajo.
Yang menarik pula, keberhasilan pemerimtahannya di bidang keagamaan dimana pondok tahfidz sudah menghampiri 80 pondok di Wajo, dan kurang lebih 3.500 anak sedang menghafal Al-Qur’an. Wajo jadi salah satu percontohan di Sulsel.
Sebelum duo Amran memimpin Wajo, puluhan desa yang dinilai pusat sebagai desa tertingga. Dan Wajo tak miliki lagi desa dengan status tertinggal.
Dengan perhelatan Pilkada 2024 di Kota Sutera ini, semoga atas dukungan dan simpatisan masyarakat Wajo, PAMMASE ini kembali menahkodai kabupaten Wajo sebagaimana nomor urutnya 2 yang dimaknai “Oppoki”.(Abrar Mattalioe)