Lebih Dekat Bersama Andi Seto Asapa (Ke-5)

“Langkah Meringankan Beban Masyarakat Dalam Himpitan Ekonomi” (edisi dua)

Editor: Nurzaman Razaq

MAKASSAR,PEMBELANEWS.COM – Dengan kebijakan ekonomi yang digenjot Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang salah satunya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya, ternyata pada aspek lain masih memunculkan fenomena melahirkan kesenjangan ekonomi khususnya masyarakat pinggiran kota.

Langkah pemerintah dalam beberapa dekade ini dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membangun infrastruktur dan non infrastruktur lainnya, tentu belum tentu bisa dinikmati masyarakat pinggiran yang bisa jadi belum tersentuh dengan tingkat kebutuhan dan kepentingan masyarakat itu sendiri.

Kehadiran Andi Seto Ghadista Asapa yang telah bertekad maju sebagai Calon Walikota Makassar pada Pilkada Serentak 2024, melahirkan sejumlah program dan kebijakan untuk mengatasi fenomena – fenomena yang mengitari Kota Makassar kini menuju Kota Mendunia.

Di balik perkembagan Kota Makassar, himpitan masyarakat terhadap beban ekonomi yang belum setara dengan tingkat kebutuhan dasar mereka, menjadi gagasan yang patut dilakukan alumni Strata Satu Fakultas Hukum Universitas Trisaksi 2021-2002 di Jakarta ini, Andi Seto Asapa.

Pengalaman yang pernah di torehkan sewaktu menjabat Bupati Sinjai periode 2018-2023, dalam pengendalian kemiskinan, peningkatan perekonmian masyarakat dengan membuka lapangan usaha dan pekerjaan dengan berbagai aspek, peningkatan taraf hidup masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan, menjadi pijakan dasarnya dalam pengendalian himpitan ekonomi massyarakat di Kota Makassar.

Dalam wawancara terpisah terhadap masyarakat pinggiran di Kota Makassar, senada masih berharap kepada pemerintah agar kebutuhan dasar mereka patut menjadi perhatian serius dari pemerintah kota mendatang, diantaranya soal lapangan pekerjaan, kesehatan dan pendidikan yang dianggap belum merata hingga di pinggiran kota.

Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) Kota Makassar Tahun 2023, tercatat saat ini masih ada 7.836 keluarga di Makassar yang berstatus miskin ekstrem.

Dari 15 kecamatan yang terdampak kemiskinan ekstrem, jumlah tertinggi berada di Kecamatan Makassar sebanyak 1.391 kepala keluarga (KK), menyusul Tallo sebanyak 1.245 KK, Tamalate sebanyak 1.204 KK dan terendah Kecamatan Wajo sebanyak 22 KK.

Dari data ini tentu patut menentukan aksi apa yang mau dilakukan, karena sudah jelas semua pemetaannya, mana kecamatan yang prioritas oatut di entaskan terlebih dahulu.

Harapan mereka itu, ditujukan kepada Andi Seto yang dianggap memiliki kemampuan untuk merubah nasib mereka terutama bagi masyarakat miskin dan penganggur atas lapangan usaha dan pekerjaan tidak tersedia secara merata. Belum lagi soal kesehatan dan pendidikan, yang hingga kini masih menghimpit mereka dalam mengatasinya. (bersambung)