JAKARTA, PEMBELANEWS.COM – Harga batu bara telah menghijau di masa Lebaran 2024, di kala kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia mencatatkan rekor.
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Jumat (12/4), harga batu bara berjangka kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (11/4) menguat 1,54% atau 2 poin ke level 132 per metrik ton.
Kemudian, kontrak pengiriman untuk Juni 2024 juga mengalami kenaikan sebesar 1,55% atau 2,05 poin ke level US$134,05 per metrik ton.
Kabar berakhirnya masa penggunaan batu bara di tengah misi dunia dalam mengurangi emisi global tampak tak begitu berdampak signifikan.
Hal ini menimbang kabar baru-baru ini bahwa kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global telah mencatatkan rekor tertinggi pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan Global Energy Monitor, disebutkan bahwa kapasitas pembangkit listrik batu bara dunia meningkat 2% menjadi 2.130 gigawatt.
Nyatanya, China menyumbang sekitar dua pertiga dari peningkatan tersebut, menjadi pemimpin teratas yang kemudian diikuti oleh Indonesia dan India.
Adapun, China diketahui telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 70 gigawatt pada 2023. Kapasitas tersebut hampir 20 kali lebih besar dibandingkan dengan gabungan seluruh negara lain di dunia.