Kemandirian Sinjai, Prospek Ekonomi Bagi Sinjai
Editor:Nurzaman Razaq
SINJAI,PEMBELANEWS.COM – Desentralisasi era reformasi dimulai sejak 1 Januari 2011, bertujuan memiliki tujuan pencapaian kemandirian daerah khususnya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan daerah, pelayanan prima kepada masyarakat demi mengembangkan seluruh potensi daerah secara optimal.
Aspek kemandirian Sinjai, sebagai salah satu daerah yang diupyakan oleh Andi Kartini Ottong, harus tegak lurus. Karena dengan kemandirian itu, prospek ekonomi Sinjai ke depan akan menjadi kata kunci yang harus diwujudkan
Upaya Andi Kartini Ottong untuk menjadikan Sinjai sebagai satu daerah yang mandiri, searah dengan Visi yang diembannya yakni,”Mewujudkan Sinjai Yang maju, Berdaya Saing, Religius dan Berkelanjutan”.
Kemandian Sinjai yang dikemas dalam Visi dan Misi BerakarMI (Bersama Andi Kartini – Muzakkir) sebagai pasangan ideal di Pilkada Sinjai 2024 ini, diyakni akan tewujud sebagaimana yang dicita-citakan.
Pandangan Andi Kartini Ottong, Sinjai,yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam, masyarakat yang berbudaya dan religius itu, akan mampu diwujudkan, manakala tidak dibarengi dengan kolaborasi dan dukungan semua elemen masyarakat.
Diketahui dalam kurun 10 tahun belakangan ini, kekayaan sumber daya alam di Sinjai, justru belum memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat. Untuk itu,melalui BerakarMi, masalah itu akan terpecahkan melalui strategi desentralisasi fiskal dalam format penyerahan otonomi di bidang keuangan kepada Sinjai
Desentralisasi fiskal juga memerlukan adanya pergeseran beberapa tanggung jawab terhadap pendapatan (revenue) dan atau pembelanjaan (expenditure) ke tingkat pemerintahan yang lebih rendah
Dalam perspektif teoritis, pelaksanaan desentralisasi fiskal juga didasarkan kepada tujuan pencapaian kemandirian Sinjai khususnya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan daerah serta pelayanan prima kepada masyarakat
Dengan tercapainya aspek kemandirian tersebut maka Sinjai kedepan melalui kepemimpinan BerakarMI, akan mampu mengembangkan potensinya dalam kapasitas yang optimal.
Kemandirian Sinjai tersebut akan berdampak positif terhadap penurunan beban ketergantungan terhadap APBN/APBD khususnya melalui komponen transfer ke daerah dan dana desa.
Efisiensi belanja pemerintah dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika tidak mungkin lagi realokasi sumber daya yang dilakukan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dengan nomenklatur lain, efisiensi belanja pemerintah diartikan ketika setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pemerintah daerah menghasilkan kesejahteraan masyarakat yang paling optimal.(Tim Media Centre BerkarMi)