Pilkada Serentak 2024 di Sulsel: Logistik Siap, Pengawasan Diperketat

Kesiapan Pilgub Sulsel 2024 Distribusi Logistik Dikawal Ketat demi Pilkada Bersih. (karikatur by RakyatSulsel)

Kesiapan Pilgub Sulsel 2024: Distribusi Logistik Dikawal Ketat demi Pilkada Bersih

MAKASSAR, PEMBELANEWS.COM – Pilkada serentak 2024, termasuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan, dijadwalkan berlangsung pada 27 November mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel kini tengah mengoptimalkan persiapan, terutama dalam hal distribusi logistik, demi memastikan penyelenggaraan yang lancar, transparan, dan aman.

Kedatangan Logistik Pilgub Sulsel

Pada 30 Oktober 2024, kontainer berisi surat suara untuk Pilgub Sulsel tiba di Makassar. Komisioner KPU Sulsel, Marzuki Kadir, mengonfirmasi bahwa seluruh logistik surat suara yang berjumlah 6.857.088 eksemplar telah didistribusikan ke berbagai daerah. Pendistribusian ini diawasi ketat oleh aparat kepolisian dari setiap Polres untuk memastikan keamanan logistik.

Marzuki juga menjelaskan bahwa surat suara Pilkada untuk pemilihan kepala daerah kabupaten/kota sudah tiba sebelumnya, satu minggu lebih awal. Dalam proses distribusi ini, pengawalan ekstra diberikan oleh Polda Sulsel, termasuk dalam proses pembukaan segel kontainer.

Pengaturan Trip Distribusi untuk Wilayah Sulsel

KPU Sulsel telah membagi proses distribusi logistik ke dalam delapan trip terpisah. Setiap trip melayani beberapa wilayah, seperti trip khusus untuk Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, mengingat volume surat suara yang besar. Logistik untuk wilayah-wilayah lain, seperti Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba, juga diatur dalam satu trip untuk efisiensi.

Pengiriman ke daerah-daerah terpencil, termasuk Kepulauan Selayar dan Pangkep, dilakukan dengan kapal rakyat. Sementara itu, di beberapa daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat, seperti Masamba, Seko, dan Rampi di Luwu Utara, pengiriman dilakukan dengan pesawat kecil.

Imbauan Bawaslu untuk Keamanan Logistik

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel juga memberikan perhatian serius terhadap keamanan logistik. Komisioner Bawaslu Sulsel, Samsuar Saleh, mengingatkan seluruh KPU di kabupaten/kota untuk menyiapkan gudang yang tahan terhadap hama dan kelembaban, terutama karena musim hujan bisa berisiko merusak kotak suara yang terbuat dari kardus. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan yang dapat mengganggu proses pemilihan.

Potensi Kecurangan dan Pengawasan Ketat

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Rizal Fauzi, menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk menghindari kecurangan. Ia menyebutkan bahwa manipulasi surat suara dan pelanggaran dalam tahapan pemilihan masih menjadi ancaman nyata. Menurut Rizal, margin error dalam setiap sistem pemilihan memungkinkan oknum tertentu untuk memanfaatkan kelemahan tersebut, terutama di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Rizal menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pemilih yang hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), karena ini dianggap rentan terhadap manipulasi. Ia mengimbau agar semua pihak penyelenggara pemilu menjalankan tugas dengan integritas tinggi untuk menjaga netralitas dan transparansi.

Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara di KPU Makassar

Di Makassar, KPU telah menerima logistik Pilwalkot dan Pilgub Sulsel yang tiba di gudang logistik pada 1 November 2024. Ketua KPU Makassar, Yasir Arafat, menyatakan bahwa proses sortir dan pelipatan surat suara melibatkan 200 tenaga kerja dengan pengawasan ketat. Logistik tambahan, seperti tinta, bilik suara, dan kotak suara, juga telah tiba untuk memastikan kesiapan Pilkada.

Kolaborasi untuk Keberhasilan Pilkada 2024

Keberhasilan Pilkada 2024 sangat bergantung pada sinergi antara KPU, Bawaslu, aparat keamanan, dan masyarakat. Rizal Fauzi mendorong partisipasi publik untuk mengawasi setiap tahap pemilihan, terutama di TPS. Ia berharap semua pihak dapat menjaga integritas dan berperan aktif dalam menghindari kecurangan.

Kesiapan logistik dan pengawasan ketat menjadi pondasi penting untuk memastikan Pilkada serentak 2024 berlangsung lancar dan bebas dari manipulasi. Dengan kolaborasi yang kuat, Pilkada diharapkan dapat mencerminkan aspirasi masyarakat Sulsel secara transparan dan adil.